I. TUJUAN PERCOBAAN
Dari hasil pengumpulan data kekuatan hancur tekan beton, dilakukan penentuan tegangan tekanan karakteristik beton. Tegangan tekan karakteristik beton ini diperoleh dengan menggunakan rumusan statistik sebagai berikut :
a. Menentukan deviasi standar benda uji :
Dimana :
s = deviasi standar
σb = kekuatan tekan beton yang didapat dari masing
masing – masing benda uji ( kg/cm2 )
σbm = kekuatan tekan beton rata – rata ( kg/cm2 )
N = jumlah seluruh nilai hasil pemeriksaan
b. Menghitung nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat
c. Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh pada langkah (b) dibandingkan dengan nilai rencana. Disebut benda uji mempunyai / memenuhi persyaratan mutu kekuatan, bila nilai ada lebih besar dari rencana. Benda uji tidak memenuhi rencana atau syarat, bila mutu kekuatan yang ada kurangdari nilai rencana.
II. PERHITUNGAN
Kekuatan tekan rata – rata :
Jadi nilai :
Standard deviasi :
Dari hasil percobaan diatas didapatkan nilai kekuatan beton karakteristik lebih rendah dari yang direncanakan :
2649 < 350 hal ini disebabkan :
· Pengadukan tidak merata (manual).
· Penambahan air yang berlebihan sehingga mempengaruhi mutu kekuatan beton.
· Susunan butiran agregat kurang bagus, hal ini dapat diketahui dari grafik sieve analis.
· Mutu semen rendah (menggumpal).
· Di adakan mix design ulang karena kekuatan beton karakteristik kurang dari kekuatan beton rencana.
KESIMPULAN AKHIR
Setelah diadakan beberapa kali percobaan dalam suatu proses untuk pembuatan campuran beton yang dimulai dari pemeriksaan bahan / agregat sampai dengan pembuatan mix design, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
· Modulus agregat halus diambil antara 2,56.
· Modulus agregat kasar diambil antara 3,8 cm.
· Untuk agregat halus, kadar lumpur yang terkandung maximum 5%.
· Untuk agregat kasar, kadar lumpur yang terkandung maximum 1%.
Kemudian setelah dihitung seluruh kebutuhan material yang akan dipergunakan dalam pembuatan campuran beton dan adanya koreksi tentang kebutuhan jumlah air yang dibutuhkan untuk mendapatkan perencanaan beton dengan
αbk = 550 kg/cm2 dengan slump test = 0,2 cm.
Dari hasil test kekuatan beton pada umur 28 hari didapatkan :
αbm = 521,6 kg/cm2 αbm = kekuatan beton rata – rata
Karena didalam pelaksanaan pembuatan beton memungkinkan terdapat kekuatan yang tidak memenuhi syarat, yang besarnya diperhitungkan sebesar 5%, maka kekuatan beton karakteristik menjadi :
αbk = αbm – 1,64 s
= 521,6 – 1,64 (69,03)
= 408,391 kg/cm2
αbk = nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5% kemungkinan tidak memenuhi syarat.
αbm = kekuatan beton rata – rata (kg/cm2)
s = standar deviasi.
sumber artikel